Ada beberapa tips yang bisa menolong kita untuk menjaga komitmen: yang pertama, tetapkan lebih dahulu goal atau tujuan yang ingin kita capai.
Kedua, tetapkan/pahami langkah-langkah yang harus kita ambil untuk mencapai goal tersebut. Buat langkah-langkah secara detil dan sistematis, karena jika tidak, kita akan kesulitan mengevaluasi progresifitas yang telah terjadi.
Ketiga, tetapkan tenggat waktu atau deadline untuk diri kita sendiri. Dengan menetapkan deadline, akan lebih mudah bagi kita untuk mengetahui apakah kita berhasil menyelesaikan langkah pertama dengan baik atau tidak. Keempat, tetapkan ‘hukuman' bagi diri kita seandainya kita tidak mengikuti langkah-langkah yang ada atau tidak memenuhi target, dan tetapkan juga apa yang menjadi ‘imbalan' bagi kita
jika berhasil mencapai target yang ditetapkan tersebut.
Setelah kita menetapkan reward dan punishment bagi diri sendiri, pastikan kita tetap konsisten dengan apa yang sudah kita tetapkan - hal ini akan menolong kita untuk berpegang pada komitmen yang harus kita jalani. Bicara tentang komitmen, kita berbicara tentang pengambilan keputusan, saling mempercayai dan tujuan bersama.
Ketika kita ingin terus memegang komitmen, pertama-tama kita harus memastikan bahwa apa pun keputusan yang akan kita ambil sudah ditimbang sisi baik maupun sisi buruknya, sisi kewajiban maupun tanggung jawabnya. Lalu, pastikanlah kita membangun kepercayaan satu sama lain, karena hanya dengan cara demikian komitmen yang ada akan menjadi kekal.
Yang terakhir, dengan mengetahui goal atau tujuan bersama yang sudah disepakati, kita akan bisa melihat bahwa apa pun yang sudah kita putuskan sebagai sebuah komitmen akan layak untuk diperjuangkan, karena kita dapat menikmati adanya sense of accomplishment dalam diri kita.
Tidak ada hal lain yang lebih membahagiakan seseorang yang sudah bekerja keras menjaga komitmennya selain menikmati sense of accomplishment atas apa yang sudah ia kerjakan.
Komitmen adalah sesuatu yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan. Tanpa komitmen, tidak akan ada kesuksesan. Karena itu, jangan biarkan perasaan dan pertimbangan-pertimbangan yang kita ambil karena gejolak emosional membatalkan komitmen yang kita miliki. (SPP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar