STANDARDISASI ALUTSISTA
Sabtu, 24 April 2010
JAKARTA (Suara Karya): Sebanyak 13 unit kendaraan tempur jenis panser 6x6 Anoa produksi PT Pindad Indonesia siap dioperasikan oleh Satgas Batalyyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII (Indobatt) di wilayah konflik, Lebanon Selatan.
Beroperasinya Anoa, menandakan, bahwa alat utama sistem senjata (alutsista) produksi dalam negeri Indonesia diakui oleh Unifil/Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai ranpur yang berstandart internasional.
"Setelah melalui tahapan pemeriksaan kedatangan yang dilakukan oleh Contingent Owned Equipmen Unifil terhadap 13 unit ranpur beberapa waktu lalu, maka didapatkan sebuah hasil positif yang menyatakan bahwa seluruh ranpur tersebut siap operasional di jajaran Unifil," ujar Komandan Satgas Konga XXIII-D/Unifil, Letkol TNI Andi Perdana Kahar di Lebanon, seperti yang ditulis melalui surat elektroniknya kepada Suara Karya di Jakarta, Jumat (23/4).
Pemeriksaan Anoa serta senjata dan alat perlengkapannya, dilakukan di Markas Satgas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-D/UNIFIL (Indobatt) UN POSN 7-1 Adshit Al Qusayr, Lebanon. Ini dilakukan, agar pengoperasian Anoa di wilayah operasi tidak menemukan kendala yang mungkin ditimbulkan oleh ranpur itu sendiri.
Andi mengatakan, pemeriksaan ranpur maupun alutsista yang dipergunakan para pasukan perdamaian wajib melalui pemeriksaan dan legalisasi Unifil. "Pemeriksaan ini wajib, sehingga pelaksanaan tugas oleh pasukan dapat berjalan efektif. Itu dilakukan, guna mengetahui kesiapan operasional tersebut, maka tim pemeriksa COE melaksanakan pemeriksaan secara fisik dan detail (spesifikasi) terhadap setiap kendaraan tempur dan materiil pendukungnya," ujarnya.
Sebagai contoh, dijelaskan Andi, pemeriksaan secara detail dilakukan untuk mengetahui apakah lampu kendaraan berfungsi dengan baik. Setiap ranpur Anoa akan diberi plat nomor Unifil oleh pihak Unifil Transportation Section.
"Ini menandakan, ranpur Anoa diterima secara resmi sebagai alutsista yang dioperasionalkan oleh Unifil melalui Indobatt. Setelah melalui tahap pemeriksaan kedatangan tersebut, ranpur-ranpur Anoa ini digunakan untuk operasional awal berupa kegiatan latihan pengenalan daerah operasi," katanya. (Feber S)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar