KAMI MEMANG BUKAN YANG TERBESAR, TAPI KAMI AKAN BERUSAHA UNTUK MENJADI YANG TERBAIK. SALAM SERIKAT PEGAWAI PINDAD

Sabtu, 12 Juni 2010

Sistem Produksi 2 (PRODUCTION AND INVENTORY MANAGEMENT)

INTRODUKSI
• Perubahan wajah manfacturing secara significant telah terjadi pada TEKNOLOGI manufctur dan MANAJEMEN manufactur
• Pada Teknologi manufactur lahir :
- CNC (Computerized Numerical Control)
- FMS (Flexible Manufacturing System)
• Pada Manajemen manufactruing lahir MPC (Manufacturing Planning & Control) yang terdiri atas
- MRP (Material Requirement Planning)
- MRP Closed Loop
- MRP II (Manufacturing Resource Planning)
- OPT (Optimized Porduction Technology)
- JIT (Just In Time)
• Perubahan tidak saja terjadi pada formulasi, tapi juga pada integrasi horizontal/vertical
• Sukses MPC tergantung pada :
1. Good Planning
- Production Planning
- MPS (Master Production Schedule)
- MRP/CRP (Capacity Requirement Planning)
2. Good Execution
- Purchasing
- Shop Floor —– PAC (Production Activity Control)
—– MAC (Manufacturing Activity Control)
• Development pada Execution (SFC/Shop Floor Control) perlu penyesuaian dengan adanya :
- MRP - GROUP TECHNOLOGY
- JIT - FMS
- BARCODING - ROBOTIC
- CAD/CAM
SISTEM PRODUKSI
1. DEFINISI PRODUCTION AND INVENTORY MANAGEMENT
• Suatu aktivitas yang meliputi design, operation dan control suatu sistem manufactur sampai dengan distribusi produk jadi.
• Adalah serangkaian rantai logistik yang meliputi :
- Tingkat retail
- Tingkat warehouse
- Tingkat manufacturing
Logistik
Adalah proses pengadaan bahan baku dimulai pengadaan, distribusi ke proses produksi, distribusi ke gudang sampai distribusi barang jadi ke konsumen.
2. FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PIM
- Kedekatan hubungan dengan orang
- Adanya sistem perencanaan dan pengendalian yang baik
3. RUANG LINGKUP PIM MELIPUTI :
- Supervision
- Production Planning
- Material Planning
- Scheduling
- Purchasing
- Inventory Control
4. KEBIJAKAN PIM DITENTUKAN OLEH :
- Strategi Product Positioning
- Strategi Process Positioning
- Strategi Pemilihan Teknologi
B. STRATEGI PRODUCT POSITIONING
• Adalah kebijakan yang dipilih suatu industri dalam pembuatan produk
• Ada 4 tipe industri dilihat dari Product Positioning :
- Make to Stock
- Make to Order
- Assemble to Order
- Engineer to Order
• Detrerminan dari strategi Product Positioning :
1. Manufacturing Lead Time
2. Interval Waktu Konsumen mau menunggu
3. Tingkat Customization yand Diinginkan Customer
If 1 < 2 ——— Make to Stock
1 > 2 ——– Make to Order
1. MAKE TO STOCK
Adalah tipe industri yang membuat produk akhir untuk disimpan
Kebutuhan konsumen diambil dari persediaan di gudang
Ciri-ciri Make to Stock :
- Standard Item, high volume
- Terus menerus dibuat, lalu disimpan
- Harga wajar
- Pengiriman dapat dilakukan segera
- Customer tidak mau menunggu
- Perlu adanya Safety Stock untuk mengatasi fluktuasi
Contoh : Coca Cola, gula, semen, baut.
2. MAKE TO ORDER
Adalah tipe industri yang membuat produk hanya untuk memenuhi pesanan
Ciri-ciri Make to Order :
- Inputnya bahan baku
- Biasanya untuk supply item dengan banyak jenis
- Harganya cukup mahal
- Lead time ditetapkan oleh konsumen/pesaing
- Perlu keahlian khusus
- Komponen bisa dibeli untuk persediaan
3. ASSEMBLE TO ORDER
Adalah tipe industri yangg membuat produk dengan cara assembling hanya untuk memenuhi pesanan
Ciri-ciri Assemble to Order :
- Inputnya komponen
- Untuk suply item dengan banyak jenis
- Harganya cukup mahal
- Lead time ditetapkan oleg konsumen
4. ENGINEER TO ORDER
Adalah tipe industri yang membuat produk untuk memenuhi pesanan khusus dimulai dari perancangan produksi sampai pengiriman produk.
Ciri-ciri Engineer to Order :
- Produk sangat spesifik
- Lead time panjnag
- Harganya mahal
Contoh : - Pesawat khusus
- Alat kontrol
C. STRATEGI PROCESS POSITIONING
• Adalah strategi yang dipilih suatu industri untuk menentukan jenis proses yang akan digunakan untuk menghasilkan produk.
• Type industri ditinjau dari strategi Process Design :
1. Flow Shop : – Continous Flow
- Dedicated Repetitive
- Batch Flow
- Mixed Model Repetitive Flow
2. Job Shop
3. Fixed Site/Project
• CONTINOUS FLOW
 Untuk produk non-diskrit
 Hanya untuk 1 macam produk; biasanya liquid, powder, metal
 Contoh : minyak, baja, minuman
 Karakteristik :
- Fixed rate : tidak bisa diubah begitu saja
- Fasilitas dirancang untuk untuk 1 macam produk
- Tujuan : minimasi handling
- Perubahan mesin sangat mahal, umur panjang
- Pengadaan bahan baku harus kontinu
- Harga produk bsa murah
- Fixed Cost tinggi, Variable Cost rendah, Break Even Point (BEP) tinggi
• REPETITIVE DEDICATED
 Untuk part diskrit
 Untuk 1 macam produk dengan banyak variasi
 Perubahan tidak memerlukan waktu set up
 Contoh : – Sepatu merah/biru, dsb
- Kecap asin/manis, dsb
- Baju model pendek/panjang, dsb
Karakteristik seperti pada Continous Flow
• BATCH FLOW
 Untuk part diskrit/non-diskrit
 Untuk produk 1 macam dengan banyak variasi dengan urutan sama
 Penggantian produk memerlukan waktu set up
 Contoh : - Minuman : Coca Cola/Orange
- ABC : Kecap/Saus
- Obat : Obat Batuk/Antibiotik
 Karakteristik :
- Peralatan lebih general
- Kurang efisien
- Harus ada jadual untuk alat
- Peralatan harus di-adjust dahulu sebelum dipakai untuk produk lain
• MIXED MODEL
 Untuk part diskrit
 Satu fasilitas tapi bisa untuk banyak jenis produk
 Waktu set up hampir nol
 Urutan pengerjaan berbeda
 Misal : Model-1 di Work Stasion A – B – C
Model-2 di Work Stasion A – B – C – A – B – C
(Jadi produk model-2 perlu 2 unit out put dari A)
 Contoh : baju 2 pita/5 pita
 Karakteristik :
- Peralatan termasuk general purpose
- Pekerja lebih fleksibel karena banyak keahlian
- Waktu set up < waktu pembuatan 1 unit
- Kecepatan produksi = kecepatan permintaan dengan mengatur jumlah pekerja
• JOB SHOP
Produk diskrit, urutan dan ukuran berbeda
Lay out by process
Set up tinggi sehingga ongkos produksi tinggi
Keahlian pekerja dituntut tinggi
Mesin-mesin termasuk general purpose
Ukuran pesanan kesil (small batch)
Mampu menerima pesanan apapun
Contoh : BENGKEL : membuat prototype, jig, fixture
Karakteristik :
- Fasilitas dirancang untuk membuat N macam produk yang berukuran pesanan kecil
- Planning & Control ditentukan melalui flow line, sequence, priority, time, status, capacity, bottle neck
- Beban tiap Work Station tidak seragam
- WIP (Work in Process) tinggi karena antrian tinggi
- Waktu pembuatan jauh lebih besar dari waktu operasi (karena waktu menunggu tinggi)
• FIXED SITE/PROJECT
 Untuk proyek dimana sumber daya dibawa ke lokasi
 Lay out : fixed/stationary
 Punya batas waktu tertentu
 Contoh : pembuatan kapal, konstruksi, telpon
 Karakteristik :
- Pekerja sangat ahli, independen
- Bekerja atas dasar lembar kerja
- Volume kecil
- Sumber daya harus tersedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar