KAMI MEMANG BUKAN YANG TERBESAR, TAPI KAMI AKAN BERUSAHA UNTUK MENJADI YANG TERBAIK. SALAM SERIKAT PEGAWAI PINDAD

Minggu, 13 Juni 2010

Fokus (bagian 3) : Peluang Terbaik

Tidak ada jawaban paling pasti untuk menjawab pertanyaa apa itu peluang terbaik. Sesuatu yang terbaik selalu terkait dengan kondisi dan waktu. Apa yang terbaik saat ini mungkin tak lagi terbaik untuk esok hari. Walau begitu, ada beberapa tips untuk mendeteksi peluang terbaik. Berikut tiga kriteria sederhana untuk menentukan peluang terbaik.

1. Dampak : memberi imbalan jangka panjang

Bagaimana kita yakin calon pendamping, tempat kerja, rumah, atau karir yang kita pilih adalah peluang terbaik? Sebuah diskusi kecil dengan teman semasa kuliah dulu memberikan jawaban menarik. Bagaimana kita yakin seseorang adalah pendamping yang baik bagi kita? Jawabnya, bayangkan 20 tahun lagi, apakah kira-kira kita masih nyaman dan senang bersama dia? Apakah kita masih akan ‘bersama-sama menapaki tangga menuju surga’ bersama dia? Kalau jawabnya ya, maka dia adalah pilihan tepat.

Berbicara tentang karir dan investasi, maka pilihan terbaik adalah karir dan investasi yang memberikan ‘residu penghasilan’ atau disebut ‘passive income’. Kalau ada sebuah pekerjaan yang memberikan penghasilan besar jangka pendek, tapi tidak memberi kepastian jangka panjang, dibandingkan pekerjaan dengan penghasilan cukup namun memberikan pensiun jangka panjang, maka secara prinsip investasi kita sebaiknya memilih yang jangka panjang.

Untuk menentukan peluang terbaik, kita perlu bertanya, “ Apakah yang saya lakukan ini akan memberikan manfaat dalam jangka yang cukup panjang ke depan bagi saya?” Bila jawabnya ya, maka peluang tersebut merupakan kandidat peluang terbaik.

Ibarat menanam padi dan kelapa, maka sambil menanam padi yang memberi hasil jangka pendek, kita juga harus menanam kelapa yang memberi hasil dalam jangka panjang.

2. Nilai : memberikan kepuasan paling maksimal

Mungkin beberapa peluang akan sama-sama memberikan efek jangka panjang bagi kita. Bertekun di MLM, merintis karir di kantor, ataupun membuat bisnis kursus sendiri. Bagaimana memutuskan peluang terbaik?

Setiap diri kita punya pembawaan unik. Ketika semua peluang sama menariknya, maka pertanyaan berikutnya adalah, “Mana yang memberikan kepuasan paling maksimal?”

Benda yang sama memberikan kepuasan berbeda bagi orang yang berbeda. Menjadi Presiden walaupun merupakan mimpi standar bagi anak SD, ternyata bukan minat semua orang. Mungkin saya termasuk jenis orang yang akan tersiksa dengan protokoler kepresidenan, rumitnya pengawalan, dan intrik politik. Menurut tes SEPIA Modus, ternyata kepuasan maksimal saya adalah dunia kreasi (tipe kreator).

3. Sesuai : yang paling sesuai (fit) kondisi

Karena setiap orang adalah unik, maka pekerjaan tertentu akan lebih sesuai bagi orang tertentu. Bagai ikan dalam air, begitu pepatahnya. Menjadi fit bukanlah yang terkuat, atau terhebat, tapi yang paling sesuai dengan kondisi.

Kita akan mengerjakan sesuatu dengan gampang bila kita memang punya bakat dalam tugas tersebut. Di setiap pekerjaan sebenarnya ada sub pekerjaan yang berbeda-beda. Apakah semua tentara harus berotot kuat? Ya jelas tidak. Napoleon Boneparte adalah contoh legenda bahwa prajurit pendek dengan fisik kecil, namun jagoan strategi dan membakar semangat, adalah jendral yang sangat tangguh dalam perang. Nah, kalau Anda cerdik, walau otot biasa saja, mungkin tetap bisa cocok jadi jenderal.

Selain bakat, dukungan komponen lain juga perlu dipertimbangkan. Kita tidak dapat melakukan sesuatu sendirian. Memperhatikan kondisi lingkungan juga penting untuk menilai suatu peluang terbaik. Kalau Anda ahli nuklir, paling berbakat di bidang tersebut, tapi tinggal di sebuah desa kecil di lereng gunung Merapi, mungkin berkarir sebagai ahli nuklir bukanlah peluang terbaik Anda saat itu. Anda harus pindah ke negara maju, atau minimal punya akses ke pemerintah untuk mewujudkan mimpi Anda. Walau demikian dunia terus berputar, apa yang dulu bukan peluang terbaik bisa saja saat ini mulai menjadi peluang terbaik. Kondisi lingkungan yang berubah ini juga perlu diperhatikan dalam menilai sebuah peluang.

Bila kita perlu memilih antara dua peluang yang sama bagusnya dalam memberi imbalan jangka panjang, sama bernilainya dalam memberikan kepuasan, maka kita pilih peluang dimana kita akan menjadi pemain yang cukup cakap dan terdapat dukungan yang memadai. Kita pilih lingkungan dimana kita paling ‘fit’ di dalamnya.

Kesimpulan, kalau kita perhatikan prinsip-prinsip tersebut, maka 3 hal tersebut merupakan sisi lain dari prinsip landak : imbalan ekonomi (berapa Anda dibayar), passion (apa yang Anda suka), dan talenta (apa bakat Anda). Itu bila menilai diri kita pribadi. Sedangkan untuk menilai peluang maka kita melihat : dampak, nilai, dan kesesuaian (fit). (SPP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar